Sabtu, 05 Agustus 2017
SILATurrahmi
25 Juli 2017 pada malam harinya aku sudah mempunyai schedule baru yaitu latihan silat, aku diajak oleh teman futsal yang kebetulan dia sudah ikut latihan silat ini selama 2 bulan. Perguruan silat yang ku ikuti namanya PSHT (Persaudaraan setia hati terate) . jujur sebenarnya aku baru pertama kali mendengarnya, padahal kata orang perguruan silat PSHT ini sudah lama di indonesia, sekitaran tahun 1920/1930. Tetapi perguruan ini memiliki lambang yang aneh yaitu ada lambang hati yang berbentuk love dan beberapa anak panah, lambangnya seperti dibuat oleh anak muda baru puber yang baru mengenal cinta.
libur semester ini aku tidak pergi kemana mana dan hari hari pun terlewati dengan hal hal kosong, aku kurang suka berdiam diri didalam rumah nonton tv dan laptop sampai berjam jam, itu bukan gaya hidupku. alasan kedua aku memang mau olahraga, kalau dalam seminggu tak olahraga, badan terasa kurang enak, sekarang saja sudah jarang olahraga, karena pulang kampung kemarin.jadi ga ada olahraga. aku juga kurang suka olahraga sendiri sendiri, seperti joging menurutku itu membosankan, lari lari sendiri kayak orang gila. Tapi kalau berdua sama cewek jogingnya udah lain lagi ceritanya. Makanya kalau aku diajak olahraga sama teman,aku pasti ikut. Walaupun tidak hebat hebat kali dalam olahraga tapi bisalah. Bisa bantu ngeramaikan, kalau bantu untuk memenangkan agak berat tuntutannya. Yang ketiga aku juga penasaran dengan aliran silat PSHT ini karena masih bersinggungan dengan hal hal mistisnya. Karena aku pernah dengar dari teman dan guru guru pesantren dulu, PSHT ini kalau sudah masuk kesabuk tertinggi, itu sabukya menggunakan kain kafan, dan ada juga kekuburan gitu. Latihan silatnya aja dari jam 8 malam sampai jam 2 pagi, dulu katanya malah sampai subuh atau lebih. Jadi rasa penasaran pun membawa ku ke perguruan silat ini walaupun aku sebenarnya agak sedikit takut. karena aku kepikiran latihan berat yang dihadapi nanti.Soalnya badan ini udah buncit, jadi kalau lompat lompat kayak wiro sableng udah ga bisa lagi. (emang dulu bisa ? )
Sesampai di perguruan PSHT terlihat tempat latihannya Cuma lapangan pasir, dan aku cuma lihat 5 orang muridnya dan salah satunya temanku. Dalam hati ‘‘ah kalau sikit anggotanya tak mantap ni berarti’’ mulai lah ilmu ilmu ceme’eh keluar. Langsung aja aku samperi murid yg lain sambil berkenalan, dan nanya nanya ‘kok muridnya sedikit’? Langsung mereka menjawab ‘ya cuma ini yang bertahan mas, yang lain pada ga sanggup. Mulai lah tak tentu arah pikiranku memikirkan latihan macam apa yang dihadapi nanti. Kebetulan pada malam itu ada 2 orang baru juga yg mau gabung. Satu laki laki dan satu perempuan. Yang laki laki sudah lumayan tua udah hampir masuk 30th atau bisa jadi lebih, yang perempuan masih anak smp kayaknya. Aku pun berkenalan dengan keduanya, tapi dengan yang laki laki ini, aku mengobrol cukup panjang. Dia pun nanya, kenapa gabung silat dek? Ya ku jawab saja karena mau belajar bela diri bang, tapi ini nyoba dulu. Dia pun dengan bijaknya mengatakan ‘kalau sudah masuk coba tuntaskan, serius jalani, jangan separoh saparoh’ dll. aku pun hanya mendegarkan dan mengiyakan saja.
Tak lama setelah itu datanglah pelatihnya bapak bapak dan 2 orang abang abang yang udah masuk kepala tiga sepertinya. Ya mereka memang menggunakan kain kafan seperti yang diceritakan teman dan guruku. Karena murid baru ada 3 orang, jadi latihan kali ini dipisah antara yang baru dengan yang lama. Biasanya kalau Cuma satu orang yang gabung itu langsung gabung dengan murid yang lama, kata pelatihnya. Tapi pemanasan tetap gabung dengan murid lama. Baru pemanasan saja aku sudah mau pingsan, memang diawali dengan pemanasan yg kecil kecil seperti peregangan tangan, kaki, tetapi pas akhir pemanasan, itu disuruh jungkir balik jungkir balik bangun tanpa bantuan tangan. Jelas gerakan itu aku ga bisa. Saat itu aku macam kura kura yang di golengkan di tepung bumbu SAJIKU dan siap goreng.Dilanjutkan dari posisi berdiri lalu ngangkang sampai kaki terselonjor seutuhnya, itu paha ku macam mau koyak rasanya. Mungkin kalau aku lagi menahan BAB, sesuatu yang sakral itu akan terjun bebas tanpa hambatan ketika melakukan gerakan itu.Pokoknya banyak gerakan yang bikin paha sampai pantat ku sakit, tapi aku tetap bertahan dengan sok kuat, padahal ditanya sama pelatihnya masih kuat? ‘masih’ aku jawab. Biar ga keliatan cemen, masa iya baru pemanasan udah K.O dalam hatiku. Latihan selanjutnya kami murid baru dipisahkan latihannya dengan murid lama. Kami diajari cara salamnya, ambil kuda kuda dan beberapa jurusnya. Di pertengahan itu aku sudah mulai tak tahan, badan sakit sakit,apalagi dikarenakan sudah lama tidak olahraga, lalu sekali olahraga dikejutkan dengan latihan berat. Aku mau ngundurkan diri di tengah jalan tak enak pula, akhirnya aku berinisiatif nanti pas istrahat langsung ngundurkan diri dan cabut pulang. Tapi tak lama setelah aku bergumam didalam hati seperti itu, abang abang yang menasehatiku tadi tiba tiba angkat tangan sambil bilang ‘pak saya tak tahan lagi, saya ngundurkan diri aja pak’ pelatih ternyata tidak langsung mengabulkan permintaan itu. Pelatih malah nyuruh istrahat aja ditempat, kalau capek. Nanti kita lanjutkan. Abang itupun semakin mengeluh ngeluh sambil meronta ronta maksa mau keluar dari latihan, sampai akhirnya pelatih pun tak dapat mencegah abang itu, abang itupun langsung melarikan diri dari tempat latihan. Dan pelatihpun nanya kesaya dan anak perempuan satu lagi itu, mau dilanjutkan atau tidak? akupun langsung menjawab ‘kayaknya udahan dulu pak, saya juga ga sanggup’ anak perempuan itu juga sama. Ada moment yang sangat menggelikan pada malam itu. Abang yang menasehati ku yang berkata ‘‘kalau sudah masuk coba tuntaskan, serius jalani, jangan separoh saparoh’. Ternyata dia kabur duluan. Aku memang tidak melanjutkan latihan, tetapi aku tidak langsung pulang. aku menyaksikan orang latihan sambil ngobrol sama warga senior PSHT lainnya. Sekitar jam 12 aku baru pulang, sesampai dirumah, aku langsung mandi, dan langsung tidur. Paginya badan ini terasa keok keok. Ntah bagaimana jadinya kalau aku ikut latihan sampai jam 2. Bisa diprediksi saya lumpuh di pagi harinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar